Kamis, 05 November 2009

Tri Tunggal Maha Kudus

06 Juli 2001

Waktu itu acara doa bersama di rumah bapak Wiyanto dalam rangka syukuran atas penghargaan perusahaan dan ulang tahun nyonya rumah. Peserta sembahyangan cukup banyak. Setelah acara doa bersama selesai, kami tinggal berenam, para bapak-bapak yang terdiri dari pak Wiyanto, pak Riyadi, pak Djoni, pak Yohanes, pak Pudjono dan aku sendiri.

Dalam penglihatan pak Pudjono, pertama yang dilihat adalah 3 buah telor mentah, namun yang satu pecah. Dan sekuntum bunga mawar putih. Sebenarnya ada pula lambang sebuah keris yang terlihat.

Setelah ngobrol kesana kemari, kami tanyakan tentang Sang Tri Tunggal Maha Kudus itu seperti apa. Dalam penglihatan pak Pudjono yang muncul pertama-tama adalah seperti sebuah bola bersinar bergumpal putih terang. Kemudian dari sinar bola tersebut keluar sinar bola lain yang sama besarnya dan kemudian keluar sinar bola ketiga yang juga sama besarnya. Apabila menyatu ya seperti sinar bola pertama. Kami tanyakan apakah Tuhan Yesus yang datang sendiri, dikatakan ya. Karena kebodohan kami, kami tanyakan pandangan yang lain. Jawab-Nya adalah kita-kita ini seperti bentuk piramid yang sama sisi (?) . Dalam pemikiran kami hal tersebut dapat berarti 3 aliran Kristen terbesar yang sama-sama menyembah Tuhan Allah dan menjadi murid-murid Yesus sendiri. Atau merupakan gambaran Allah Tritunggal sendiri?

Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia sudah menyediakan diri dan senang ngobrol dengan kami, namun kenapa pertemuan yang sudah pernah dimulai koq tidak dilanjutkan lagi. Kami akui bahwa pertemuan kami dengan pak Pudjono agak tersendat karena kesibukan kami masing-masing. Mungkin itu hanya alasan saja.

Aku bertanya tentang pak Thomas Surabaya apakah itu betul, jawab-Nya adalah bahwa Thomas mendapat berkat namun menyeleweng dari amanat-Nya.

Sewaktu kami menanyakan tentang kami masing-masing, dikatakan bahwa semuanya baik-baik dengan karya masing-masing; Aku dikatakan jangan kesusu saja (tergesa-gesa atau aja nggelak mangsa). Aku sendiri bingung mengapa dikatakan aja nggelak mangsa. Mungkin hal ini berhubungan dengan ego pribadi yang masih nggugu karepe dhewe.

1 komentar:

  1. Mas Darmono;
    Sepertinya simbul gambaran Tri Tunggal Maha Kudus koq sama dengan yang dialami oleh Vassula dalam bukunya Hidup Sejati dalam Allah.

    Pengalaman rohani seperti ini rasanya memang perlu diketahui oleh banyak orang. Trims.

    BalasHapus

Jagalah kesantunan dalam berkomunikasi, walaupun diselimuti kemarahan, kejengkelan, tidak puas dan sejenisnya.