Senin, 14 Desember 2009

Kelahiran Tuhan Yesus

Semua orang sudah memaklumi bahwa kelahiran Tuhan Yesus diperingati setiap tanggal 25 Desember. Banyak teori dan sejarah sudah dipaparkan dan itu sah-sah saja, karena yang terpenting adalah bagaimana Tuhan Yesus bisa selalu lahir ke dalam diri kita masing-masing setiap saat.

Mungkin ini cerita ngayawara yang diperoleh dari pengalaman rohani kelompok Durpa dan aku mempercayai itu. Tuhan Yesus berkenan hadir dan memberikan rahasia kelahiran-Nya kepada kami krang lebih sebagai berikut :

Bunda Maria mengandung hanya tujuh bulan, bukan seperti biasanya sembilan bulan.
Bulan keenam berkisar pada bulan Agustus (Sept ketujuh, Oktb ke delapan dst).

Pada tanggal tiga Maret tahun tiga sebelum Masehi (dihitung mundur)kurang lebih pukul sepuluh malam Tuhan Yesus dilahirkan oleh Bunda Maria secara misteri. Hari tersebut jatuh pada hari Sabtu Legi (mungkin Jumat malam). Bayi Yesus sudah seperti bayi tiga bulan dan sudah bisa melihat. Yang mengetahui kelahiran tersebut hanya Bunda Maria, karena Santo Yusup sedang keluar.

Pada waktu itu di sana (Betlehem) matahari berada di atas yang diperkirakan musim semi atau panas, sehingga para gembala berada di padang rumput bersama domba-dombanya. Mereka menerima misteri penampakan malaikat bahwa Imanuel telah lahir dan diminta untuk menyambanginya.

Pesan Tuhan Yesus kepada kami :
Untuk mengucap syukur dan bergembira, supaya mengikuti ajaran gereja yang disepakati pada tanggal 25 Desember.
Untuk pribadi dan keluarga, diingatkan agar mengucap syukur pada setiap tanggal 3 Maret.
Tidak ada ajaran baru, karena segalanya sudah pernah disampaikan.
Memang masih banyak misteri yang belum dapat diungkapkan oleh manusia, sehingga penafsirannya bisa bermacam-macam, dan itu tidak apa-apa.

Mungkin perlu para ahli untuk meneliti, menyelidiki apakah kejadian tersebut lebih mendekati kebenaran atau ...... .

Bisa dilihat di pengalaman bulan Maret 2006

Selamat menantikan kedatangan Sang Juru Selamat, yang masuk dan meresap ke dalam diri kita masing-masing. Gusti manunggala kaliyan kita sadaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jagalah kesantunan dalam berkomunikasi, walaupun diselimuti kemarahan, kejengkelan, tidak puas dan sejenisnya.