Sabtu, 13 Februari 2010

Pengalaman 24 Juni 2008

24 Juni 2008

Pada waktu itu berkisar pukul 15.00 aku sedang mancing di Batam dengan Aji. Kebetulan baru dari Singapore untuk pertunjukan angklung SMP santo Yusuf, sekalian mampir ke anak tertua Agus Darmodjo. Waktu itu hujan kecil tetapi langit cerah dan mataharinya cukup panas.

Dalam waktu yang bersamaan, aku menerima SMS dari pak Pudjono yang mengatakan bahwa yang terlihat seperti bulan purnama. Bunda Maria berkenan rawuh berpakaian jubah warna merah jambu. Kemudian sepertinya Bunda Maria memangku bayi kecil dan berkata :”Terimalah.” yang dijawab amin oleh pak Pudjono. Setelah itu Bunda Maria menghilang dari pandangan.

Dalam pemahamanku, Bunda Maria sedang menggendong atau memangku Bayi Yesus. Kami diminta untuk menerimanya dengan penuh sukacita. Yang bisa aku ucapkan hanya bersyukur dan terimakasih kepada Tuhan. Dalam suasana yang begitu sepi karena kami hanya berdua dan kehujanan, ternyata masih ada sukacita. Bunda Maria dan Tuhan Yesus selalu ada beserta kita.

Pengalaman 24 Juni 2008

24 Juni 2008

Pada waktu itu berkisar pukul 15.00 aku sedang mancing di Batam dengan Aji. Kebetulan baru dari Singapore untuk pertunjukan angklung SMP santo Yusuf, sekalian mampir ke anak tertua Agus Darmodjo. Waktu itu hujan kecil tetapi langit cerah dan mataharinya cukup panas.

Dalam waktu yang bersamaan, aku menerima SMS dari pak Pudjono yang mengatakan bahwa yang terlihat seperti bulan purnama. Bunda Maria berkenan rawuh berpakaian jubah warna merah jambu. Kemudian sepertinya Bunda Maria memangku bayi kecil dan berkata :”Terimalah.” yang dijawab amin oleh pak Pudjono. Setelah itu Bunda Maria menghilang dari pandangan.

Dalam pemahamanku, Bunda Maria sedang menggendong atau memangku Bayi Yesus. Kami diminta untuk menerimanya dengan penuh sukacita. Yang bisa aku ucapkan hanya bersyukur dan terimakasih kepada Tuhan. Dalam suasana yang begitu sepi karena kami hanya berdua dan kehujanan, ternyata masih ada sukacita. Bunda Maria dan Tuhan Yesus selalu ada beserta kita.