Jumat, 05 Maret 2010

Pengalaman 2 Maret 2010

2 Maret 2010

Aku dan pak Sumeri sudah berada dirumah pak Pudjono di Yogyakarta.

Sorenya kami pergi ke Solo dan menginap di rumah Bandono adik istri.. Di rumah Bandono yang terlihat rumah tingkat dua di atasnya ada kubah. Di puncak kubah ada salib dan dua lilin di sebelah kiri kanannya.. Juga terlihat seperti dahan daun palem berduri, ada buah melon, kelapa gading, belimbing, apel kuning dll.. Kemudian ada tulisan
Continental sub continental parfious (?) :”Basa Jawane kubah sing tertutup salju putih bersih. Kuwi kabeh persembahan manca warna.”
Kemudian sepertinya kubah tersebut dibagi dua :”Kuwi trah utara karo selatan. Dua kerajaan yang menjadi satu. Iku suku bangsa. Bangsa Uhr karo bangsa Sot (?) bangsa Filistin Mas. Parfious kuwi ngemu teges kerukunan.”

Jam 01.30 kami (aku pak Pudjono dan Bandono) berdoa untuk ibu Anastasia Madinah yang sedang sakit keras. Kemudian terlihat seorang tua berpakain surjan kejawen mengaku bernama mbah Jagaraga. :”Aku kang ngayomi ana tlatah kene. Kowe nyuwuna marang Gusti, aku mung njaga kowe ana kene. Bab kesembuahan iku kersane sing kuwasa. Kowe mau didhawuhi Gusti Apa? Rak didhawuhi kon ngrilakake.”

:”Iki ana rezeki tampanen.” Ada gambaran grobag dengan satu sapi berisi rezeki. Inggih, matur nuwun.

Ada gambaran gunung berapi dipotong ujungnya dan disajikan disini. :”Simbul penggayuhmu wis tak cepakake, gampang dilakoni, gampang digoleki. Ora susah krekelan munggah, wus tak aturke. Tegese wis tekan puncaking urip.”

Apakah ini untuk kami atau bu Madinah :”Batalna pitakonan kuwi.”

:”Aku saka Palbapang, saka gunung tuwuh.”

:”Sesuk tak amping-ampingi tekan awan..”

Ada simbul buah yang kulitnya bisa dibuka seperti pisang dalamnya merah bentuknya seperti jambu biji. Suara yang terdengar :”pitu telu.”


Berkisar jam tiga pagi kami beristirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jagalah kesantunan dalam berkomunikasi, walaupun diselimuti kemarahan, kejengkelan, tidak puas dan sejenisnya.