Minggu, 25 Juli 2010

Pengalaman 25 Juli 2010

25 Juli 2010

Minggu itu aku agak capai karena bersih-bersih halaman rumah dan ingin istirahat siang. Berkisar pukul 15.00 ada telepon masuk, ingin bertemu pak Pudjono dan sudah dalam perjalanan. Kemudian ada telepon lagi dari mas Agus di Karanggayam Gombong ingin bicara dengan pak Pudjono juga. Maka aku segera pergi ke rumah pak Pudjono sambil berpikir harus ikut berbuat apa bagi anak Marcelino yang kejang-kejang. Paling gampang memohon kepada Tuhan Yesus untuk penyembuhan anak tersebut.

Sewaktu sampai di rumah pak Pudjono, dia berkata bahwa tadi sudah ada tulisan yang kelihatan :”Church select god + (simbol salib) slumber (?) God.”
Kami bertanya apa yang dimaksud dengan slumber (schlumberg?) tersebut, dan ada jawaban :”Urut.”

Kemudian datang rombongan tujuh orang yang membawa Marcelino yang kena sakit kejang-kejang. Aku dan pak Pudjono berdoa masing-masing. Kemudian pak Pudjono menyedot dengan meraba tubuh Marcel. Kemudian diulang dengan memakai sarana telor mentah. Aku bertanya apa yang kelihatan dan dijawab bahwa seperti kumbang. Maka aku bertanya kepada keluarga apakah memelihara anjing atau binatang lainnya. Dijawab memang memelihara anjing dan burung. Dari sisi yang tidak kelihatan, biarlah pak Pudjono yang menggarap. Aku hanya menyarankan dari sisi kesehatan, apabila diperiksa secara medis agar ditanyakan kemungkinan terkena virus ataupun bakteri dari binatang peliharaan.

Kemudian pak Mardayat menelpon bahwa keluarga pak Suyono juga ingin bertemu sore hari itu. Kami menyanggupi bertemu di rumah pak Mardayat setelah pukul 18.00.
Setelah segalanya dianggap cukup, maka kami tutup dengan doa permohonan kepada Tuhan maupun para kudus demi kesembuhan Marcelino yang masih berumur enam tahun.

Di rumah pak Mardayat kami bertemu dengan bapak ibu Suyono yang minta tolong untuk keluarganya, agar seperti sediakala. Dalam penglihatan pak Pudjono, yang terlihat tulisan lagi :
Guide of judge
Holy ……  holy life
 SON house gave

Sewaktu ibu Suyono meminta keluarga tersebut harus diapakan, yang terdengar adalah suara :”Umbaren. Mengko yen bosen rak mulih.” Aku mencoba melihat dari Kitab Suci yang memberikan perumpamaan “Anak yang hilang”

Kemudian terlihat tulisan lagi : Churly (?) ……..  or life side.

Setelah mencoba menterjemahkan kata-kata tersebut sesuai kemampuan kami, maka kami berdoa bersama. Pak Sumeri melalui SMS minta bantuan doa untuk anaknya, dan yang terlihat adalah telur mentah.

Pukul 21.00 kami berdua pergi ke rumah pak Linus yang sudah menelpon pak Mardayat. Mereka berdua sedang sakit yang mungkin karena perubahan cuaca, sehingga pegal dan kaku semua. Keluarga Marcel kirim SMS bahwa anak tersebut sepertinya akan kejang, dan aku jawab agar pusarnya dibedaki campuran garam dan jeruk purut. Dari obrolan bahwa sering ada suara di lantai atas, aku meminta pak Pudjono dan pak Linus untuk melihatnya. Yang terlihat oleh pak Pudjono, ada seseorang yang tinggal di lantai atas bernama pak Astra yang berasal dari kalimantan. Menurut cerita pak Linus orang tersebut adalah pemilik tanah dan rumah sebelum dijual kepada pak Linus, yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Yang kami lakukan adalah berdoa berempat bagi arwah pak H. Astra. Kemudian terdengar suara pak Astra :’ Ya, aku tak lunga mangkat. Ning mengko dhisik tak njupuk sarung dhisik.”
Kemudian oleh pak Pudjono terlihat sepertinya pak H. Astra pergi ke arah barat memakai sarung. Kami mengucapkan selamat jalan.

Berkisar pukul 23.00 kami pamit pulang dan aku mengantar pak Pudjono ke rumahnya. Aku sendiri terus pulang dan menerima SMS dari pak Sumeri minta tolong untuk anak dan saudaranya. Aku jawab bahwa aku sudah sampai di rumah, dan besok saja jawabannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jagalah kesantunan dalam berkomunikasi, walaupun diselimuti kemarahan, kejengkelan, tidak puas dan sejenisnya.